KEMATIAN YESUS KRISTUS - apakah benar tuduhan kematian Yesus Krisus sebuah kesia-siaan?
Written By Tolop Marbun Academy on Jumat, 02 April 2021 | 17.27
KEMATIAN YESUS KRISTUS
Pernahkan anda mendengar ada tuduhan bahwa kematian Yesus adalah kesia-kesian? atau kematian Yesus sama dengan harapan yang paling mengecewakan bagi pengikutnya? atau menganggap kematian Yesus tidak berfaedah?
Sumber: https://www.biblword.net/meaning-jesus-died-for-me/ |
Apakah Benar Tuduhan Kematian Yesus Kristus adalah Kesia-siaan?
Wolfhart Pannenberg mengambarkan kematian Yesus Kristus seperti "catastrope". Kata ini dipakai untuk mengambarkan pengharapan kepada seorang "hero", "hero" ini adalah tumpuan harapan dan masa depan. Sang "hero" selalu menang atas segala tantangan, tidak ada masalah yang tidak bisa ia selesaikan, maka semua orang menaruh harapan padanya dan mengantungkan masa depan mereka kepada "hero" tersebut, tetapi sayangnya pada akhir pertarungan, sang "hero" mati, maka pupuslah sudah harapan. Orang tadinya sudah banga dan percaya, akhirnya hidup dalam kekecewaan, putus asa dan rasa bersalah.
MAKNA KEMATIAN YESUS KRISTUS
Kita tidak bisa mengendalikan respons dan kepercayaan seseorang, sekalipun demikian, kita harus menggali kebenaran Alkitab tentang kematian Kristus. Kematian Kristus tercatat dalam Alkitab, maka Alkitab adalah sumber yang paling valid dan terpercaya. Berikut makna kematian Yesus Kristus bagi orang percaya.
MENYELESAIKAN UPAH DOSA.
MENYELESAIKAN KURBAN PENGAMPUNAN
MENYELESAIKAN PENEBUSAN MANUSIA DARI PERBUDAKAN DOSA.
Apakah tuduhan tersebut benar?
Apa faedah kematian Kristus lagi bagi kita? Simak penjelasan saya di renungan pagi ini..
Sejaran Calvinisme dan Alirannya
SEJARAH CALVINISME DAN ALIRANNYA
Jika anda menjawab "YA", adan berada di artikel yang tepat, disimak sampai selesai ya
Calvinis pertama kali dipakai sebagai nama sebutan sektarianisme.[1] Bukan hanya di negara-negara protestan, tetapi juga Katolik Roma khususnya di Prancis dan Hongaria. Di Horgaria calvinis adalah sebutan ejekan kepada orang-orang yang meninggalkan ajaran nenek moyang mereka (ajaran protestan).[2]
Abab ke 16 reformasi terjadi di Prancis dibawah pengaruh Calvinis.[3] Di Prancis “calviniste” tidak hanya sebutan sektarianisme tetapi lebih keras lagi, ejekan ini ditunjukkan kepada gereja-gereja reformed, termasuk kepada orang-orang ateis.[4] Dengan kata lain, siapa saja yang diluar gereja protestan, mereka akan diejek sebagai Calviniste, sekalipun orang tersebut tidak selalu penganut ajaran Calvin, termasuk juga orang atheis.
Penggunaan istilah “calvinis” secara konfensional ditujukan kepada mereka yang mendukung dogma predestinasi dan lantang mengajarkannya.[5] Orang-orang yang tidak sepaham dengan doktrin predestinasi menyebut “calvinis” sebagai rujukan kepada korban pengertian dogmatis yang sangat sempit dan lebih buruk lagi, orang tersebut dianggap sebagai orang yang berbahaya bagi keseriusan kehidupan moral.[6] Label ini sebenarnya sangat menyakitkan para Calvinis, sehingga Carles Hodge mengadakan pembelaan dan berkata bahwa Calvinis adalah kehormatan.[7] Demi mempertahankan doktrin predestinasi para teolog pada masa itu berbicara Augustinianisme bukannya Calvinisme.
Calvinisme juga dipakai sebagai sebutan denominasional sejumlah kaum Baptis dan Methodis. Chales Spurgeon adalah seorang golongan Baptis, menyebut diri “Baptis Calvinis” dan orang-orang metodis dari Whitefield, menyebut “Methodis Calvinis.”[8]
Calvinis juga sebagai nama ilmiah, baik dalam pengertian historis, filosofis atau politis. Secara historis, istilah calvinis menunjuk pergerakan reformasi dibawah pengaruh Calvin, namun reformasi ini bukanlah reformasi Lutheran, Anabaptis, ataupun Socinian. Secara filosofis, Calvinis sebagai konsep yang dipengaruhi oleh pimikiran Calvin dalam kehidupan. Secara politis merujuk pada pergerakan politik yang telah menjamin kebebasan bangsa-bangsa dalam hal kewarganegaraan yang constitutional, seperti Belanda, Inggris dan Amerika.[9]
Secara ilmiah Calvinis juga lazim digunakan untuk orang Jerman yang meninggalkan pengajaran Kristen yang konfensional dan memberikan signifikasi pada Calvinis. Calvinisme juga masuk ke Belanda sebagai satu sistem pengajaran teologi yang logis, digerakkan oleh perasaan moral yang kuat dan sangat antusias terhadap reformasi moral maupun religius bagi umat manusia.[10] Secara historis Calvinis adalah bentuk perkembangan tertinggi yang dicapai oleh prinsip religius dan politik ada abad ke-16.[11] Calvinis juga sebuah teori ontology, etika, kebahagian sosial dan kebebasan manusia berasal dari Allah.[12]
Calvinis juga sering digunakan sebagai sebutan terhadap gereja-gereja Reformed (atau Presbiterian).[13] Sebutan ini mengacu kepada pengakuan bahwa mereka direformasi firman Allah, itu sebabnya disebut Reformed.[14] Beberapa Negara, seperti Switzerland, Negara-negara bagian barat, Jerman[15] dan para teolog Reforemed lebih suka menggunakan istilah Reformed.[16]
Kupyer memberikan sebuah pernyataaan bahwa Calvinisme berakar dalam bentuk agama dengan kekhasannya sendiri. Dan dari kesadaran religiusnya yang spesifik, pertama-tama dikembangkan satu teologi yang khas, kemudian satu tatanan gereja yang khusus, dan kemudian satu bentuk kehidupan politik sosial bagi interpretasi tatanan dunia moral, bagi hubungan alam dan augerah, antara Kekristenan, dan akhirnya seni dan pengetahuan.”[17]
Berdasarkan pernyataan Kuyper tersebut dapat dinyatakan bahwa Calvinisme adalah kehidupan yang dipengaruhi oleh ajaran atau pemikiran Calvin dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan sosial, moral, politik dan spiritual.
Seiring perkembangan teologi Calvinisme sudah berkembang menjadi 4 (empat) kelompok yakni Conservative, Liberal, Exterme Calvinisme, dan Moderate Calvinisme.[18]
Sumber: Tolop Oloan Marbun, Progressive Salvation (dsrt, Cipanas: STT Cipanas, 2020), 82-84.
Untuk penjelasannya, Silahkan disimak video Calvinisme dan Alirannya ya, ditonton sampai habisa ya..
Bila ada yang mau ditanyakan, silahkan tinggalkan komentar anda di kolom komentara. Bila anda diberkati, silahkan bagikan kepada suadara/i kita yang lain, biar semakin banyak yang diberkati..
3 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menafsir Kitab Narasi
MENAFSIR KITAB NARASI
Sumber Foto: https://www.kompasiana.com/ |
Setiap litaratur Alkitab memiliki pendekatan tersendiri, tidak bisa satu metode untuk semua kitab-kitab yang ada dalam Alkitab. Cara menafsirkan kitab Wahyu dengan Mazmur pasti berbeda. Perbedaan ini tidak selalu berbeda total, karena ada hal-hal yang mendasar seperti, Study Kata, Gramatika, dan Konteksnya.
Secara khusus dalam kitab Narasi, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Silahkan disimak video ini..
Cara Menafsir Alkitab dengan Metode Comprehensive Approach: Pentakosta
Comprehensive Approach II.
Sumber Foto: https://gospelconvergence.wordpress.com/ |
Dalam video sebelumnya kita sudah mempraktekannya dengan topik Paskah, kali ini kita akan praktekkan metode Comprehensive Approach tengan topik, Pentakosta.
Pentakosta Dalam PL.
Ngomong-ngomong Pentakosta, pernahkan mendengar Pentakosta Ke-3? Pasti pernah ya? Apakah benar Pentakosta itu baru 3x di rayakan di dunia ini?
Pentakosta adalah hari raya penting orang Yahudi. Orang Yahudi harus mempengringatinya setiap tahun. Kalender Yahudi saat ini sudah Tahun 5781, Gregorian baru 2021. Dengan kata lain, perayaan Pentakosta sudah dirayakan ribuan kali, bukan hanya tiga kali. Apa lagi yang ketiga masih dinanti-nantikan..
Pergesearan Konsep
Dalam PL hari raya Pentakosta adalah hari raya penuaian atau hari saya panen. Sementara konteks masa kini ada pergeseran, pentakosta cendrung diartikan sebagai hari pencurahan Roh Kudus. Apakah benar demikian?
Kalau kita perhatikan secara seksama, Pentakosta adalah even atau percayaan yang terjadi setiap tahun. Pada saat yang bersamaan, Roh Kudus dicurahkan. Jadi Pentakosta dan Pencurahan Roh Kudus adalah dua peristiwa yang berbeda. Kedua peristiwa ini tidak bisa di samakan artinya. Pentakosta ya pentakosta, pencurahan Roh Kudus, ya pencurahan Roh Kudus.
Supaya pemahaman kita lebih lengkap, silahkan disimak video berikut ini
Cara Menafsir Alkitab dengan metode Comprehensive Approach.
COMPREHENSIVE APPROACH
Sumber Foto: BioLogos |
Apakah anda pernaha mendengar comprehensive approach dalam menafsir Alkitab? Atau ada baru pertama mendengar comprehensive approach dalam menafsir Alkitab? Penasaran bagaimana anda menafsir Alkitan dengan metode Comprehensive Approach?
Comprehensive Approach.
Comprehensive approach adalah satu metode penafsian Alkitab secara komprehensif. Metode tasfir Alkitab jenis comprehensive approach salah satu pendekatan menafsir Alkitab secara topikal.
Topik yang kita bahas ada dalam PL dan PB sehingga kita bisa melihat secara menyeluruh topik tersebut, misalnya topik: Paskah, atau Pentakosta, dll.
Bila tidak topikal, cara lain menggunakan dengan memperhatikan keluruhan dalam satu kitab, atau PL saja, atau PB saja.
Misalnya ketika belajar tetang Yesus dan Murid-muridnya, maka kita bisa melihat dari ke empat Injil sehingga mendapatkan gambaran yang jelas tentang topik yang kita bahas.
Metode ini tidak asal main copot saja, artinya asal copot saja karena ada kata-kata berkaitan. Sebaliknya., "kata" tersebut harus kita telusuri, jika berbeda, jelas alasan perbendaanya. Sehingga pendengar semakin banyak pengetahuannya tentang firman Tuhan.
Contoh Comprehensive Approach
Dalam video ini saya membahas Paskah, maka saya membahas Paskah dari PL dan juga Paskah dari PB. Sebagai tambah, ketika membahas Paskah dalam PL, seharusnya membahas peristiwa kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Inilah latar belakang yang paling mendasar, baru selanjutnya Keluaran Pasal 12.
Bagaimana anda bisa menerapkannua?
Saya sudah membuat video, anda bisa melihat bagaimana saya menerapkan comprehensive approach .
2 Cara Menafsir Alkitab dengan Sederhana dan Lebih Akurat
Written By Tolop Marbun Academy on Kamis, 01 April 2021 | 23.30
Menafsir Alkitab dengan Sederhana dan Lebih Akurat
Sumber Foto: https://www.hidupkristen.com/ |
Hermeneutik
TEKSTUAL DAN KONTEKS
TEKSTUAL
Apakah Paskah dalam PL dan PB masih memiliki hubungan?
PASKAH DALAM PL DAN PB
Jika anda menjawab "YA", anda berada pada artikel yang tepat, disimak sampai habisa ya...
PASKAH DALAM PL.
Dalam artikel ini saya akan membahas paskah dalam PL dan PB. Ketika anda membahas paskah dalam PB anda tidak bisa terlepas dari paskah dalam PL. Ketika anda berbicara paskah dalam PL pada kitab Keluaran 12, maka anda juga harus melihat Kejadian 3.
Dalam Kejadian Pasal 3, Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Adam dan Hawa seharusnya mati, tetapi kita melihat, Adam dan Hawa tidak mati secara langsung, bahkan sebelum Allah memberitahukan konsekwensi dari dosa Adam dan Hawa, Allah telah memberikan pengharapan secara tidak langsung kepada Adam dan Hawa.
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya ." (Kejadian 3:15).
Konsekwensi diberikan kepada Hawa dan Adam mulai dari ayat 16. Jelas ini memberikan satu pengharapan kepada Adam dan Hawa bahwa mereka akan memiliki keturunan. Mereka tidak mati secara fisik sebelum mereka memiliki keturuan.
Allah mengasihi Adam dan Hawa sehingga Allah mengantikan dengan domba. Ini merupakan penumpahan darah pertama. kenapa Darah? Darah itu nyawa. Seharusnya nyawa Adam dan Hawa yang melayang, tetapi karena Allah mengasihi Adam dan Hawa, Allah mengkorbankan seekor domba yang menjadi substitusi, sehingga Adam dan Hawa tetap hidup dan memiliki keturunan.