PRELEGOMENA
Apakah anda sudah pernah mendengar perlegomena? atau anda penarasan apa sih arti perlegomena? atau anda sedang cari-cari pengertian perlegomena?
Jika "YA", saya akan bocorin...hehehe
ARTI PRELEGOMENA
Sambil menanti selesai proses penulisan buku Jilid I, saya kasih bocoran dulu prakatanya ya.. silahkan disimak....
Prolegomena berasalah dari Bahasa Yunani, “pro” dan “lego.” “Pro” artinya sebelum dan “lego” artinya berbicara jadi Prolegomena adalah pendahuluan sebelum berbicara teologi. Prolegomena dalam buku saya ini adalah kerangka berpikir yang akan saya bangun dalam berteologi. Buku ini tentu memiliki keuinkan tersendiri karena harus berbobot teologis, akademis dan praktis. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri karena harus menggunakan Bahasa yang naratif. Tujuan saya supaya bukunya lebih enak dan lebih interaktif dibaca. Sekalipun demikian, bobot teologis, akademis dan praktis tetap terjaga secara konsisten.
Prolegomena ini sangat penting untuk pembaca karena setiap pengetahuan kita memengaruhi pikiran, iman, dan tindakan kita. Pikiran kita adalah framework kita dalam berkata-kata dan bertindak. Iman kita menentukan relasi kita dengan Tuhan dan sikap kita terhadap firman-Nya. Tindakan kita adalah ekspresi apa yang kita pikirkan dan apa yang kita percayai (/Imani).
KISI-KISI BUKU
Sebelum saya menjelaskan gambaran apa yang
saya akan tuliskan dalam buku ini memulai satu pernyataan dari Floyd H. Barackman bahwa kita tidak dapat
terhidar dar pemikiran Calvinis dan Armenian dalam berteologi tetapi tujuan
utama kita ialah berusaha sealkitabiah mungkin secara objektif. Saya sepakat dengan Barackman tujuan utama
berteologi berusaha sealkitabiah mungkin secara obejktif. Oleh sebab itu saya belum saya menulis buku
teologi sistematika saya ingat membangun kerangka berpikir terlebih dahulu
sehingga setiap pembaca akan mudah memahami setiap tulisan saya.
Teologi Sistematika yang saya akan susun tidak
hanya sebatas pengetahuan tetapi memadukan dengan pratikanya dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini tentu punya
tantangan tersendiri karena Teologi Sistematika yang saya susun bersifat
Alkitabiah, Teologis, dan Praktis. Sederhanya, anda tidak hanya mendapat
pengetahuan teologi saja dari setiap buku saya tetapi mendapat pengetahuan yang
praktis sehingga membantu setiap pembaca menerapkan firman Tuhan dalam kehipan
sehari-hari. Seperti yang tertulis dalam tagline buku ini, “bukan memampang
doktrin agama seperti menempel pengunguman di warung kopi, tetapi pelajaran
hidup untuk dilakoni setiap hari”.
Adapun seri Teologi Sistematika yang saya
bangun di mulai dari Prelegomana sebegai pengantar kepada serti berikutnya.
Seri ke-2 saya akan menulis Bibliologi. Kita perlu mengenal Alkitab yang kita
baca setiap hari. Alkitab adalah sumber pengetahuan kita oleh sebab itu kita
perlu mengenal dengan baik. Seri ke-3
saya akan membahas Teologi Proper. Kita akan membahas tentang Allah. Setiap teolog memiliki pertimbangan
masing-masing, ada yang memulai dari Teologi Proper, Ada juga yang memulai dari
Bibliologi. Pada umumnya teolog yang
memulai dari Teologi Proper karena melihat Allah adalah awal dari segala
sesuatu, sedangkan yang teolog yang memulai dari Bibliologi pertimbangannya
kita mengenal Allah dan mengetahui firman-Nya dari Alkitab oleh sebab itu
Alkitabnya terlebih dahulu dipaparkan.
Saya memilih membahas Bibliologi terlebih dahulu karena kita harus
mengetahui dan memahami Allah sebagai sumber pengetahuan dan sumber Iman kita
tentang Allah.
Seri ke-4 saya akan membahas tentang Manusia
(Antropologi Alkitab). Manusia yang berdosa membutuhkan Jurus selamat, yaitu
Yesus Kristus. Oleh sebab itu Seri ke-5 saya akan membahas Kristologi. Karena
pengorbanan Yesus Kristus di kayu Salib, maka manusia beroleh keselamatan oleh
anugerah melalui iman. Oleh sebab itu
seri yang ke-6 saya akan membahas tentang Soteriologi dan juga sebagai
penutup. Saya tidak membahas akhir zaman
saat ini, bila satu saat nanti, saya merasa percaya diri untuk Menyusun saya
lanjutkan ke seri ke-7.
Tunggu info berikutnya ya..