Home » » Cara Yang Benar Menafsikan Alkitab

Cara Yang Benar Menafsikan Alkitab

Written By Tolop Marbun Academy on Minggu, 08 Juli 2012 | 06.43

Cara Yang Benar Menafsikan Alkitab.

Sumber Foto: https://bengcumenggugat.com/2016/07/24/hermeneutika-dan-tafsir-alkitab/

Apakah anda bertanya-tanya bagaimana cara menafasir Alkitab secara benar? Atau anda masih penarasan, bagaimana anda bisa menafsirkan Alkitab secara benar? Atau anda sedang mencari bagaimana anda bisa menafsirkan Alkitab dengan benar?

Jika anda menjawab "YA", artinya anda berada dalam artikel yang tepat.

PENTINGNYA MENAFSIR ALKITAB.

Alkitab ditulis dalam kurun waktu 1600 tahun dengan 40 orang yang berbeda-beda; beda zaman, beda konteks, dan beda pembaca. Oleh sebab itu, Alkitab perlu ditafsirkan dalam konteks masa kita.  Salah satu tugas penting dari sipenafsir Alkitab adalah menjembatan konteks Alkitab dan Konteks Masa Kini.  Hal ini membutuhkan banyak usaha dan refrensinya....


Cara Yang Benar Menafsirkan Alkitab.

Pelajaran ini saya dapat ketika saya menerjemahkan Pembicara dari Luar Negri. Ada beberapa point yang dia sampaikan untuk menerjemakan Alkitab. 

1. Alkitab adalah firman Alllah. 

Firman Allah tidak mungkin ada kesalahan dan pertentangan. Tidak ada kesalahan dalam pengajarannya dan tidak mungkin mengajarkan pertentangan dengan kehendak Allah. Bila ada kesalaha atau pertentangan berarti si Penafsir yang perlu mengkoreksi dirinya dengan ajaran Alkitab bukan sebaliknya.

2. Firman Tuhan selalu Ya dan Amin.

Firman Tuhan selalu YA dan AMIN, maka tidak ada hal-hal yang pertlu diragukan. Keragu-raguan selalu bersumber dari manusia. Dalam hal ini, si Penafsir perlu mencari refrensi terkait keraguannya terhadap ajaran Alkitab.


3. Menafsir Alkitan yang benar adalah bertanya kepada Roh Kudus.

Roh Kudus adalah pemilik firman Allah, jika anda ingin bertanya tentang firman Allah tanya kepada Roh Kudus. Roh Kudus bisa memberikan pencerahan secara langsung atau menuntut kita lewat usaha kita membaca berbagai literatur terkait dengan ayat atau perikop yang ditafsir. 

4. Bila anda kita temukan pertentangan, berarti yang salah adalah presuposisi kita. Karena firman Allah adalah kebenaran sejati.

Presuposisi adalah suatu anggapan kebenaran tanpa melakukan eksegesis. Salah satu contoh, dulu baru-baru lahir baru, Roma 8:26 sering diajarkan bahwa ayat tersebut adalah ayat bahasa roh. Setelah saya mulai memahami bahasa Yunani dan Gramatika, ternyata tidak ada kata yang menunjukkan ayat tersebut adalah bahasa Roh.  Ayat tersebut menegaskan "Roh Kudus yang berdoa untuk keluahan yang tersembunyi". Jika Roh Kudus mau berdoa, maka Roh Kudus punya cara sendiri yang tidak bisa kita ukur atau batasi.

5. Jika anda hal-hal yang jangal, baca teks aslinya, sehingga tidak ada salah tafsir, yang menimbulkan ajaran sesat.

Sekian lama saya mendengar khotbah tentang CHIP 666, pada hal ketika kita kembali ke TEXT YUNANI tertua, tidak ada tulisan TRIPLE 6 (666).

Sumber:https://biblehub.com/greek/5516.htm

Penulisan Khee Xee Stig-ma ke transliterasi itu sekitar abad ke 5-6. Sebenarnya angka tersebut bukan kode atau rahasia yang diungkapkan ratusan tahun kemudian. Yohanes dan Pembacanya saat itu mengerti siapa yang tertulis dalam ayat tersebut. Yohanes memberikan "bahasa rahasia" kepada pembacanya, pembacanya saat itu mengerti siapa yang dibicarakan.


Pembaca surat Yohanes pertama mengerti bahwa Yohanes membicarakan "Kaisar Nero".

Nah...ini prinsip penafsiran secara umum yang diajarkan ya.. tentu banyak banyak metode yang bisa dipakai untuk menasfirkan Alkitab.

Mungkin and bertanya, kok Kaisar Nero? Simak video berikut ini:




Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Bang Olo Marbun - All Rights Reserved
Proudly powered by JESUS CHRIST