Home » » Filosopi "SMART PHONE" dalam Kehidupan.

Filosopi "SMART PHONE" dalam Kehidupan.

Written By Tolop Marbun Academy on Senin, 26 April 2021 | 20.57

 Filosopi "SMART PHONE" dalam Kehidupan.





Smart Phone.

Smart phone zaman now sudah menjadi bagian hidup mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Menurut satu survey, setiap orang rata-rata menghabiskan waktu 2-8 jam per hari menggunakan smartphone. Oleh sebab itu, saya mau gunakan sebagai filosopi kehidupan. Pastikan anda baca sampai akhir ya...

Awalnya saya mau buat status tentang restart saja. Restart sebuah refleksi bagi saya. Dulu saya suka mengajukan pertanyaan yang tidak perlu dijawab, tetapi perlu direnungkan, "Jika saya sama seperti hari ini, kira-kira 10 tahun ke depan saya seperti apa?"  Saya pribadi sering merenungkan pertanyaan tersebut ketika mulai jenuh atau mulai "melempem", kalau sudah seperti ini tentuk perlu "refresh" biar bersemangat kembali. Ketika saya berpikir demikian, saya terpikir tentang "filosopi smart phone", secara khusu 4 RE. (Recharge, Re-boost, Restart, Repair). 4 hal ini sudah biasa anda temui dan alami, saya hanya merangkum untuk sebuah perenungan hidup..

RECHARGE

Semahal apapun smart phone, kalau batrenya habis yang ngak bisa dipakai. Itu sebabnya, kita selalu siapkan charger dan powerbank kemana-mana pergi. Apa lagi kalau anda kerjanya dari "smart phone", anda pasti usahakan supaya tidak pernah kehabisan batre.

Ilusrasi: Laptrinhx dot Com.

Tuhan adalah sumber kehidupan kita. Kita hidup dalam dunia yang banyak rintangan dan permasalah. Coba anda renungkan, kapan ada satu hari dalam hidup anda tanpa rintangan atau masalah? Pasti ada saja mulai dari yang kecil sampai besar atau yang kita sadari atau tidak sadari.  Semua ini menguras energi kita, selain istrahat yang cukup kita juga butuh recharge hidup kita kepada sumber hidup kita biar kita kembali bersemangat. Kita bisa recharge hidup kita kepada TUHAN dengan cara memberikan waktu yang berkwalitas dengan TUHAN secara pribadi.


RE-BOOST

Ada kalanya smart phone kita lamban atau mungkin "heng", kita coba utak-atik tetap saja tidak bisa bekerja optimal. Bisa saja karena kebanyakan memorinya atau kebanyakan sampah yang harus dibersihkan. Kadang tidak harus direstart, kadangkan menggunakan re-boost, smart phone kita bisa berjalan lebih optimal. 

Ada beberapa cara yan bisa kita lalukan untuk re-boost hidup kita.

Pertama: Kita bisa meluangkan waktu untuk memuji, menyembah TUHAN dan merenungkan firman TUHAN. Karena hubungan kita dengan Tuhan dan firman TUHAN menjadi booster bagi kehidupan rohani kita.

Kedua: Membaca buku Favorit Anda (Ya, membaca buku). Membaca buku bisa mempertajam pikiran kita, terutama buku kesukaan kita, bisa memberikan semangat baru dan ide-ide baru untuk menjalan hari-hari kita dalam segala aktifitas.

Ketiga: Refreshing. Kalau anda bosan atau jenuh, itu pertanda anda melakukan satu kegiatan dalam kurun waktu yang salam dengan cara yang sama. Anda melakukan tanpa melalukan satu inovasi. Anda perlu refreshing. Tinggalakan kegiatan anda sejenak, pergilah jalan-jalan, pergilah ke toko buku, atau ke mall, atau liburan, atau tontonlah yang lucu-lucu, biar saraf anda kembali relax...  

RESTART

Ketika handphone kita lemot atau "heng", biarnya kita boost dulu, kalau tidak berhasil, ya kita resart. kita restart biar bisa kembali berjalan normal seperti biasa.  

Awal saya mau share restart saja, tetapi rasanya kurang pas kalau hanya bahas ini. Saya mulai flashback kehidupan saya kembali mulai dari saya kembali dari Afrika Selatan 2011-2021. Saya bisa simpulkan, "ada banyak rintangan hidup yang sudah saya lalui, dan saya bersaksi TUHAN selalu hadir dalam hidup saya dalam setiap detik-detik hidup saya."

Ada beberapa hal berubah dalam kehidupan saya sejak saya mulai kena HNP, sejak itu saya menjalani pola hidup yang baru. Saya harus rutin berobat, rutin terapi, dan rutin kontrol. Hal ini memaksa saya hidup dalam tantangan yang baru dan lebih berat tentunya. Anda bisa bayangkan, saya harus kerja, saya mencukupi kebutuhan keluarga, harus rutin kontrol,rutin harus terapi, saat itu pula, saya dikejar-kejar disertasi. 

Desember saya secara tidak sengaja, saya lupa bawa obat karena semangat mau tahun baruan. Eh..ternyata saya merasa lebih baik tanpa obat, sehingga saya putuskan, saya hentikan obat, tetap streching, dan mengubah pola makan. 

Rasanya ada kemerdekaan baru, eh...tiba-tiba maret, datang lah Virus Corona yang tidak habis-habis sampai hari ini. Corona tidak hanya membuat  new normal tetapi juga menambah beban hidup. Saya pribadi benar-benar tidak siap; saya tidak siap dalam segala hal, termasuk keuangan. Karena 6 bulan terakhir sebelumnya kerja tidak maksimal, pengeluaran yang maksimal...hehehehe (jangan tengang ah.. santai aja). Bukan hanya saya tentu, pasti ada banyak orang juga demikian...

Awal tahun kami kena badai masalah yang tumpang tindih, kami pulang merawat kedua belah pihak orang tua kami (semampu kami tentunya), setelah hampir 1 bulan di kampung kami pulang ke Tangerang. Setelah 2 minggu di Tangerang, Ibu mertua saya dipanggil oleh Tuhan. Kami pulang lagi ke  Siantar (Sumut). Setelah 2 minggu kami kembali lagi ke Tangerang. Setelah 1 minggu di Tangerang, ibu kandung saya meninggal, kali ini karena sudah capek dan uang sudah sangat kristis, hanya karena pertolongan Tuhan saja, saya sendiri pulang. 

Saya kembali ke Tangerang, saya masih merasa letih dan lesu, sebentar semangat, sebentar lesu, dan secara fisik saya juga makin lemah karena tidur tidak bisa maksimal, belum lagi sakit tengorokan, bahkan sangat ingat saya cekukan tiga hari dan ngak bisa tidur. Saya tetap memuji Tuhan karena akhirnya saya semangat kembali dan kesehatan saya semakin membaik setiap harinya.  Jadi 3 bulan terakhir menguras hidup kami dalam berbagai aspek.

Dalam kondisi yang sepertini saya merasa perlu merestar hidup saya kembali. 2001-2011, saya memperhitungakan sebagai periode pertama terjun dalam dunia pelayanan. 2011-2021 periode kedua, 2021-2031 periode ketiga.  Jadi saya harus resart lagi hidup lagi dalam periode yang ketiga ini.

Rasanya kembali memang seperti mengawali kehidupan baru lagi, terutama komitmen dan semangat yang baru melayani TUHAN dan dalam pekerjaan...


Ilusrasi: GettyImage


REPAIR 

Kalau smartphone kita diboost ngak bisa, direstart ngak bisa, berarti perlu diperbaiki supaya bisa berfungi normal. Perbaikannya tentu tergantung kerusakannya. Demikian juga dalam hidup kita, kalau ada hal-hal yang perlu diperbaiki, yang harus diperbaiki. 

Pertama, kita harus jujur kepada TUHAN karena TUHANlah pemilik hidup kita, Dia tahu bagaimana memperbaiki hidup kita supaya kita hidup sesuai dengan rencananya.

Kedua, kita perlu repent. begitulah bahasa teologisnya, kita perlu bertobat dari hal-hal yang tidak berkenan kepada TUHAN. Biar hidup kita selaras dengan kehendak TUHAN.

Ketiga, komitmen berubah. Tuhan tidak menciptakan kita sebagai robot religius, sehingga TUHAN "menyulap" hidup kita sekejap langsung menyerupai malaikat.  Kita harus bertindak.  Kita sudah berserah kepada TUHAN, maka selanjutkan bagian kita adalah BERUBAH.


Sekian filosopi "smart phone" dalam kehidupan, semongat terinspirasi. Tuliskan komentar atau inpirasi yang anda dapatkan, lalu bagikan kepada saudara-saudari kita yang lain..

Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Bang Olo Marbun - All Rights Reserved
Proudly powered by JESUS CHRIST